Senin, 21 November 2016

Makalah PENERAPAN TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT



TUGAS MK WAWASAN IPTEK  S-05.2016-2017
BM EPIDEMIOLOGI

PENERAPAN TEKNOLOGI DI BIDANG
KESEHATAN MASYARAKAT

 






KELOMPOK 3
JANE MAKAREMAS                 14111101023
WA ODE AZFAH HAMZAH       14111101129
CITRA S P PASEDAN                 14111101171
MIA ASRI MANGINDAAN       14111101214
FERRY FIRMANSYAH              14111101321




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULAGI
MANADO
2016
 







KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dan perlindunganNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa kami pun berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini.
            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh karena itu , kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan makalah di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih.

Manado,   Novemeber  2016
Penyusun


Kelompok 3













 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
  1.1            Latar Belakang.......................................................................................... 1
  1.2            Rumusan Masalah..................................................................................... 1
  1.3            Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1  Pengertian Teknologi................................................................................. 2
2.2  Teknologi Kesehatan................................................................................. 3
2.3  Aplikasi Epi Info....................................................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 6
              3.1  Kesimpulan............................................................................................... 6
              3.2  Saran ........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 7





BAB I
PENDAHULUAN

1.1                        Latar Belakang
Payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. (wikipedia.org)

1.2            Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi ?
2.      Apa yang dimaksud dengan teknologi kesehatan ?
3.      Bagaimana implementasi teknologi terhadap kesehatan di masyarakat ?

1.3            Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari teknologi.
2.      Mengetahui apa itu teknologi kesehatan.
3.      Memahami implementasi teknologi terhadap kesehatan di masyarakat.





BAB II
PEMBAHASAN

2. 1   Pengertian Teknologi dan Informasi
Teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin “texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang diinginkan. Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
     Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan. Istilah dalam “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah terknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian tekonologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia. Pengertian yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey “the application os scientific and other knowledge to pratical task by ordered system. That involve people anda organization, living thinks and machines”. Dari definisi ini nampak, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaanya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik.
Teknologi mempunyai banyak arti, diantaranya :
1)      Penerapan ilmu pengetahun untuk tujuan-tujuan praktis;
2)      cabang ilmu pengetahuan mengenai penerapannya;
3)      kumpulan semua cara dari suatu kelompok sosial dalam memenuhi obyek-obyek material dari kebudayaannya (Bahtiar, 1996)
     Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk sistem informasi manajemen.
2. 2                  Teknologi Kesehatan
Jika secara umum teknologi dibagi atas teknologi informasi dan komunikasi, maka dalam penerapannya dalam bidang kesehatan teknologi dijelaskan dalam teknologi kesehatan. Menurut Feeny (1986), teknologi kesehatan didefinisikan sebagai seperangkat teknik-teknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat. Dalam UU RI No.39 tahun 2009 ayat (2) disebutkan bahwa teknologi kesehatan mencakup segala metode dan yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan,memperkecil komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
     Teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut :
a.       Obat-obat; meliputi : bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk dimakan, diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis;
b.      Alat-alat (device) meliputi : alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik,terapi;
c.       Prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang sering kali sangat komplek;
d.      Sistem penunjang atau support system : adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan pelayanan medis di rumah sakit.;
e.       Sistem organisasional, adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
       Adanya teknologi dibidang kesehatan memberi dampak yang cukup besar dalam perkembangan pelayanan kesehatan baik pada bidang kuratif maupun preventif. Dampak yang dimaksud disini ialah teknologi dapat memudahkan dalam penyebaran informasi kesehatan dan kemajuan dalam segi pengobatan. Seiring dengan perkembangan zaman menuju arah yang lebih modern maka teknolgi yang sudah ada harus terus dikembangkan agar tetap sesuai dengan pergerakkan zaman guna memenuhi kebutuhan dalam pelayanan kesehatan masyarakat itu sendiri.
      Pengembangan mempunyai makna proses, cara mengembangkan agar menjadi maju, baik atau sempurna. Pengembangan teknologi kesehatan dapat dibedakan dalam 4 tahapan : inovasi, pengembangan, difusi atau disiminasi, dan evaluasi (Feeney, 1986).
1.      Inovasi
Inovasi teknologi kesehatan merupakan suatu proses yang saling terkait jarang mempunyai pengembangan teknologi yang merupakan garis lurus. Biasanya dimulai dengan pengenalan akan kebutuhan, dimana klinisi sebagai penyedia utama pelayanan kesehatan sebagai orang yang kemungkinan paling mengetahui apa yang dibutuhkan dan menyatakan masalah dalam konteks yang secara medis tepat.Inovasi memunculkan kebaruan (novelty) dalampengetahuan ilmu kedokteran, praktek kedokteran atau organisasi. Kebanyakaninovasi adalah sebagai hasil dari banyaknya kemajuan-kemajuan yang kecil yangsecara individual mungkin tidak berarti tetapi mempunyai efek yang kumulatif. Teknologi yang baru jarang berkembang dalam satu langkah saja. Menurut Mckinlay terdapat 7 tahapan dalam inovasi medis,yaitu :
a.       Laporan pendahuluan yang menjanjikan berdasarkan evikasi,inovasi medis terhadap beberapa kasus tanpa control
b.      Pemakaian atau pengambilan teknologi oleh profesional atau organisasional;
c.       Penerimaan publik(pihak ketiga);
d.      Laporan observasional dan prosedur standar;
e.       Uji kendali acak(randomize control trial);
f.       Pengaduan oleh profesional;
g.      Teknologi mengalami kehilangan kepercayaannya dan erosi.

2.      Proses pengembangan teknolog
Proses pengembangan teknologi dibedakan menjadi :
a.       Teknologi bakalan (emerging technology) adalah teknologi yang sedang diterapkan dalam taraf pengembangan di laboratorium inkubator atau sedang dalam uji coba laboratorium;
b.      Teknologi baru (new technology). Teknologi baru secara fundamental berbeda dengan teknologi yang sudah ada sebelumnya. Teknologi ini biasanya menunjukkan perbaikan dalam diagnosis dan ketepatan diagnosis, demikian juga memberikan teknologi terapi yang baru.

3.      Difusi
Teknologi adalah suatu proses dimana teknologi memasuki dan menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan (Banta et al, 1981). Fase ini mengikuti tahap riset dan pengembangan dan mungkin juga tidak mengikuti uji klinik yang teliti untuk menunjukkan efikasi dan keselamatan pasien. Pada awal fase difusi biasanya berjalan lambat, hal ini menunjukkan kehati-hatian dari sebagian pengguna walaupun boleh jadi juga menunjukkan masalah komunikasi informasi tentang inovasi yang sudah dikembangkan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa difusi ini dipengaruhi oleh pembuat keputusan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh perorangan terhadap keputusan untuk penggunaan teknologi tersebut. Untuk rumah sakit biasanya terkendala dengan keterbatasan anggaran atau kendala dalam penggunaannya.

4. Evaluasi
Evaluasi teknologi kesehatan menyangkut beberapa faktor, diantaranya potensi terapi, kemampuan diagnosis dan skrining, efektivitas di masyarakat, kepatuhan pasien dan cakupannya (Tugwell et al, 1986).
a.       Potensi untuk Terapi.
Evaluasi teknologi kesehatan hendaknya dikaitkan dengan kemampuan teknologi baru itu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini yang perlu dipertanyakan adalah apakah teknologi terapi yang baru itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan kerugian terhadap pasien yang diagnosanya tepat, diobati dengan tepat dan taat pada rekomendasi pengobatan tersebut.
b.      Kemampuan untuk Diagnosis dan Skrining.
Teknologi untuk diagnosis dan skrining kemungkinan merupakan area yang tumbuh paling cepat dalam teknologi kesehatan, misalnya pengembangan dalam CT Scan dan MRI. Biasanya teknologi untuk diagnosis dan skrining dikaitkan dengan kemanfaatan terapi dan untuk meningkatkan perbaikan hasil akhir (outcome).
c.       Efektivitas di Masyarakat
Untuk menentukan efektivitas teknologi di masyarakat perlu dilibatkan penilaian terhadap besarnya peningkatan derajat kesehatan yang dapat diharapkan sebagai akibat aplikasi dari teknologi spesifik di dalam masyarakat atau populasi yang terjangkau.
     Kepatuhan profesional kesehatan merupakan salah satu komponen efektivitas penggunaan teknologi di masyarakat di sini diperlukan informasi sejauh mana profesional kesehatan tersebut mematuhi aplikasi teknologi yang diperlukan untuk aplikasi diagnosa yang tepat dan teknologi manajemen (pencegahan,penyembuhan paliatif dan rehabilitasi).


d.       Evaluasi kepatuhan pasien
Seberapa jauh kepatuhan pasien terhadap penyedia pelayanan kesehatan dalam hal rekomendasi dan terapi dapat dinilai tergantung dari jenis teknologi yang secara substansial mempengaruhi besarnya manfaat yang diperoleh darinya.
e.       Evaluasi cakupan (Evaluation Coverage)
Cakupan disini diartikan sebagai seberapa jauh teknologi yang bermanfaat diterapkan secara tepat terhadap semua pasien atau masyarakat yang memperoleh manfaat darinya. Cakupan  apakah pasien secara individual memerlukan atau tidak teknologi tersebut.
2. 3                  Implementasi Teknologi terhadap Kesehatan di Masyarakat
Penerapan teknologi dalam bidang kesehatan sangat diperlukan demi menunjang peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Penerapan teknologi di bidang kesehatan berkaitan dengan teknologi informasi serta teknologi dalam bidang pengobatan dan rehabilitasi. Berikut ini beberapa contoh penerapan teknologi dalam bidang kesehatan :
a.       Rekam Medis Berbasis Komputer (Computer Pased Patient Record)
Secara prinsip, rekam medis berbasis komputer adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, dmografis, serta setiap event dalam manajemen pasien di Rumah Sakit. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai fasilitas pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar petugas kesehatan dapat mematuhi  protocol klinik.
b.      Teknologi Nirkabel
Pemanfaatan teknolgi nirkabel memungkinkan dokter untuk selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya. Penggunaan teknologi nirkabel berkaitan dengan komputerisasi dalam dunia kesehatan.
     Penggunaan komputer dalam dunia kesehatan sangatlah penting. Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi, riset bidang kedokteran, diagonisis penyakit, farmasi, dan analisis organ tubuh.
c.       Tele Medicine/ E-Medicine
Tele Medicine adalah konsep umum yang menerapkan teknologi komunikasi elektronik atau teknologi telekomunikasi yang dapat mengirimkan informasi tentang daftar segala jenis penyakit. Tele Medicine termasuk juga didalamnya adalah tele-education, yang termasuk e-learning dan teleinformation bagi seorang pasien. Aplikasi E-Medicine dapat diklasifikasikan sebagai kesehatan dan pengobatan seumur hidup, informasi kesehatan perorangan, konsultasi jarak jauh, pemeriksaan kesehatan secara rutin.
d.       Sistem Informasi
Penerapan teknologi khususnya teknologi informs sangat membantu dalam manajemen kesehatan. Salah satu penerapan teknologi informasi yaitu
1)      Sistem Informasi Kesehatan Nasional  (SIKNAS) Online,  
2)      Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Online ,
3)      Epi-Info
Epi info merupakan serial perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi di bidang epidemiologi dan kesehatan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengidentifiksi kebutuhan data surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah pada anak sekolah, identifikasi informasi yang dihasilkan surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah pada anak sekolah serta pembuatan prototype aplikasi surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah pada anak sekolah.
4)      GIS (Gheography Information System)
Gheography Information System yaitu suatu sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan data computer, serta personil untuk membantu dalam manipulasi, analisa, dan menampilkan informasi dalam lingkup lokasi spasial. Dalam bidang kesehatan, GIS digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan, analisis epidemiologi, dan manajemen kesehatan masyarakat.
    Teknologi informasi juga sangat membantu dalam pelaksanaan pendataan penyakit melalui survailans kesehatan masyarakat atau survailans epidemiologi, pengamatan kejadian penyakit dari hari ke hari, pencegahan KLB penyakit, mendeteksi dini kejadian gizi buruk, dan mendeteksi peningkatan kejadian penyakit menular.

     



















BAB III
PENUTUP

3. 1      Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal yaitu teknologi terdiri atas dua aspek yaitu informasi dan komunikasi yang keduanya tidak dapat dipisahkan sehingga teknologi informasi dan kesehatan ialah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
     Teknologi kemudian lebih lanjut diterapkan di berbagai bidang dan salah satunya yaitu bidang kesehatan sehingga muncullah istilah teknologi kesehatan. Teknologi kesehatan yaitu seperangkat teknik-teknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat
      Penerapan teknologi dalam bidang kesehatan sangat penting. Telah banyak ditemukan teknologi yang memberi kemudahan dalam pelayanan kesehatan di masyarakat. Berikut ialah contoh penerapannya :
a.       Rekam medis berbasis computer
b.      Teknologi  nirkabel
c.       Tele medicine/ E-medicine
d.      Teknologi dalam sistem informasi.
3. 2      Saran
Saran yang dapat diberikan tim penyusun ialah sebaiknya pengembangan teknologi dalam bidang kesehatan dilakukan secara beriring dengan pelatihan tenaga ahli yang dalam hal ini petugas kesehatan itu sendiri selaku pihak yang akan menggunakan teknologi tersebut sehingga pengembangan teknologi dapat dimanfaatkan dengan seharusnya.



DAFTAR PUSTAKA


Adrianti, R Supono. (n.d). ”Penerapan Teknologi Informasi Pada Dunia Kedokteran : Peluang Dan Hambatan Penerapan Pengobatan Jarak Jauh Berbasis Internet Di Negara Berkembang”. Retrieved from staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2016.

Anonym. (n.d).  Implementasi Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan. Retrieved from www.academia.edu. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2016.

Fathoni, F. 2010. Strategi Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Retrieved from eprints.unsri.ac.id. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2016



Tidak ada komentar:

Posting Komentar